Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Ayoko: Webfic

Bab 92

Davin sangat defensif, dia, terus mengingatkanku agar tidak berbohong padanya. Aku tahu dia masih belum sepenuhnya percaya padaku. Kalau aku bertanya sekarang, dia pasti tidak akan mengatakannya. "Ayo, tidurlah." Aku membawa Davin masuk ke dalam kamar, kemudian memberinya obat dan mengganti perban di tangan dan kakinya. Begitu perban di kakinya dilepas, ada luka berlumuran darah yang terlihat mengerikan. Aku mengernyit, punggungku terasa tegang. Melihat luka seperti itu pun bisa membuatku terasa sakit. "Kenapa bisa terluka?" Aku bertanya dengan suara kecil sambil membersihkan lukanya dengan larutan garam. Aku takut akan bertambah parah kalau terus dilanjutkan. "Mulai besok, kamu duduk di kursi roda, jangan jalan dulu, oke?" Davin menatapku sambil mengangguk dengan sangat patuh. Ketika gilanya tidak kambuh, dia benar-benar manis. Namun, begitu dia menggila, aku akan takut. "Mereka nggak membiarkanku melarikan diri dan sengaja menyuruhku menginjak api arang ... " bisik Davin, suaranya te

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.