Bab 51
Makan malam berlangsung hingga pukul 10 malam.
Isabel, yang masih harus menjemput Eleya dari kelas tari, melihat jam dan berkata, "Pak Sion, kami ada urusan lain. Jadi, kami pamit dulu."
Sion berdiri dengan tenang dan berkata, "Baiklah. Anak perempuan memang nggak cocok berada di bar hingga larut. Biar aku antar kalian."
"Oh, nggak usah, Alva bawa mobil sendiri," kata Isabel. Dia enggan merepotkan, apalagi mengingat insiden canggung sebelumnya.
Namun, Alva di sebelahnya justru menjawab, "Mobilku tadi mogok. Aku sudah parkir di pinggir jalan dan baru saja diderek polisi."
Isabel terdiam.
Teman macam apa ini? Buat sakit kepala saja.
Sion tersenyum tipis. "Ayo, aku mau pulang ke Manor Jinjin. Kebetulan searah."
Setelah berkata begitu, dia dengan sopan mengulurkan tangan, mempersilakan kedua wanita itu berjalan lebih dulu.
Isabel yang menghadapi sikap sopan dan lembut seperti ini, mana mungkin bisa menolak? Dengan terpaksa, dia akhirnya naik mobil juga.
Untungnya, tempat kursus Eleya ada d

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link