Bab 99
Tatapan dingin penuh tanda tanya dari Cedric tertuju padanya.
Isabel berkata, "Tolong bawakan bekal ini ke lantai atas untuk Kelvin. Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Pak Sion."
Wajah Cedric seketika membeku seperti gua es!
Dasar wanita menyebalkan, dia berani memerintahnya! Selain itu, dia malah pergi bersama Sion!
Namun, sebelum dia sempat marah, Isabel sudah menyodorkan bekal itu ke tangannya, lalu menarik Sion pergi.
Langkahnya cepat dan tergesa-gesa. Tak lama kemudian, mereka sudah menghilang dari pandangan.
Wajah Cedric berubah muram karena amarah. Urat-urat di dahinya tampak jelas berdenyut.
Frans yang merasa khawatir ekspresi Cedric akan menakuti Kelvin, segera mencari alasan untuk kabur, "Pak Cedric, biar aku saja yang mengantarkan bekal ini."
"Antar apanya? Apa dia nggak punya kaki untuk turun makan sendiri?"
Uh ....
"Ya, ya, aku akan segera memanggil Kelvin turun." Frans buru-buru naik ke lantai atas. Dengan gugup, dia mengingatkan Kelvin.
"Nanti saat turun untuk makan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link