Bab 93
Nikita baru saja meringis setelah menenggak habis sebotol obat cair, lalu menoleh. "Jenis begini seharusnya memang banyak, 'kan? Macam-macam lembaga acak, beli lukisan dari berbagai saluran lalu dijual ulang."
Dia bertanya dengan bingung, "Kenapa memangnya?"
Siena memijat pelipisnya sebelum menjawab, "Dulu ibuku kehilangan sebuah lukisan. Sampai menjelang wafat pun dia masih mengingatnya. Aku pikir sekarang sudah tiga tahun sejak kepergiannya. Kalau bisa ditemukan, itu akan menyempurnakan keinginannya yang belum tercapai."
Hal ini pernah disebut sekilas oleh nenek dari pihak ibunya.
Bagian bawah lukisan itu sepertinya adalah tugas akhir ibunya saat kuliah, tetapi sempat terjadi masalah di tengah prosesnya, dan akhirnya tidak jadi dipakai.
Namun, di saat lulus, ibunya kembali ke Kota Erlan. Lukisan semacam itu pasti tersebar ke berbagai daerah. Di Kota Erlan salurannya lebih banyak, mungkin saja ada informasi di sini.
Nikita berpikir-pikir dengan serius. "Aku coba cari tahu ya, tunggu k

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link