Pagi yang Manis
“Kau juga ingin?”
Christopher menggeleng pelan saat Liora mengulurkan tangan memegang potongan pizza yang sudah ia makan sedikit.
“Baiklah,” putus perempuan itu kembali menikmati makanannya saat ia dan Christopher mampir ke kedai untuk membeli satu kotak pizza dan tidak lupa ia pun membeli gelato yang belum dilirik Liora.
“Ck! Aku hampir melupakan es krim ini,” sahut Liora segera mengambil es krim yang ia taruh di kursi panjang sampingnya.
Senyum Christopher terulas kecil melihat perempuan di sampingnya sibuk menikmati makanan.
Keduanya memilih duduk di area taman kota, menepi untuk sejenak menikmati langit malam dan kedekatan baru yang terjalin di antara keduanya.
“Jangan terburu-buru. Kau terlihat seperti anak kecil,” cetus Christopher melihat sudut bibir Liora terkena noda dari gelato miliknya.
Liora tersenyum manis saat jemari tangan kanan Christopher terulur dan mengusap sudut bibirnya.
Tapi, merasa jika kekalutan dalam hatinya sudah berangsur menguap seiring matanya terbuka. Ia k

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link