Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 229

Akibat setelah perang, medan perang yang berdebu, segunung mayat terbaring sementara burung gagak menangis di bawah matahari terbenam. Lagu ini mengejutkan semua orang karena hati mereka langsung tersentuh, sedemikian rupa sehingga bayangan-bayangan itu seolah hidup di benak mereka. Mereka tidak lagi menganggap Fane sebagai orang yang tidak punya pikiran. Tidak ada orang lain yang berani berpikir dia tidak tahu apa-apa tentang musik. Sebaliknya, mereka benar-benar bodoh. Selena terpana. Dia tidak pernah tahu Fane bisa bermain piano sebagus itu. “Untuk apa kau masih berdiri di sini? Cepat sana!” Rosa menyenggol Selena dengan cepat setelah dia tersadar dari lamunannya. Baru pada saat itulah Selena akhirnya tersadar. Selena kemudian turun dengan anggun dan melakukan split sambil sedikit mengangkat tubuhnya, menyerupai gambar angsa yang terluka. Tubuhnya lentur dan fleksibel saat kedua lengannya bergoyang mengikuti alunan musik. Saat itu, baik musik maupun tarian mulai menyatu menjadi satu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.