Bab 125
Dada Jevan terasa sesak.
"Aku nggak akan menikah lagi, juga nggak akan mencari wanita lain ... "
"Aku nggak peduli meskipun kamu jadi biksu." Shania memotong ucapannya. "Mulai sekarang, kamu bebas, aku pun bebas. Semoga kita sama-sama bahagia."
"Bahagia? Kamu mau bahagia dengan siapa?"
Wajah menyebalkan Xander langsung terlintas di benak Jevan.
Shania menghela napas pelan. "Memangnya aku nggak bisa bahagia sendirian? Menikmati hidupku sendiri?"
Jantung Jevan yang sempat perih dan berat terasa agak lega. "Benarkah? Kamu benar-benar ingin sendiri, nggak akan mencari pria lain?"
Dia menatap Shania dengan gugup, matanya penuh harap, ingin mendengar jawaban yang meyakinkan darinya.
Shania tidak menjawab.
Dia hanya tersenyum manis, lalu mengucapkan salam perpisahan dengan tenang dan ramah. "Aku pergi dulu. Sampai jumpa."
Dia pun memutar tubuhnya dan pergi.
Gerak tubuhnya anggun dan tegas.
Tanpa sadar Jevan sempat mengikuti dua langkah ke depan, namun akhirnya dia berhenti.
Dia menatap punggu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link