Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 175

"Telepon datang di saat seperti ini ... " pikir Shania. "Jangan-jangan disuruh lembur lagi." Shania menepikan mobilnya lalu mengangkat telepon, "Halo, Pak Xander." [Ke sini sebentar.] Suara tenang, tetapi agak serius terdengar dari seberang. "Baiklah." Setelah menutup telepon, Shania dengan pasrah memutar balik mobilnya, memarkir lagi, lalu buru-buru naik ke atas. Dia meletakkan tasnya kembali ke kantor, lalu tanpa membuang waktu melangkah ke kantor Pak Xander. Berdiri di depan pintu, dia mengatur napasnya yang masih terengah-engah, baru kemudian mengetuk dan masuk. Xander baru saja menutup laptopnya dan berdiri. Dia menatap Shania sekilas, lalu berkata dengan santai, "Soal pulang kerja, kamu memang sangat semangat ya." Shania tertegun. Apakah Xander melihatnya pergi? Tidak mungkin, pintu kantor presdir selalu tertutup. Saat Shania pergi tadi juga sempat menengok. Namun, dia segera menyadari, mengangkat tangan menyentuh wajahnya yang terasa panas. Kantor mereka begitu dekat, tetapi dia

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.