Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 210

Shania duduk di sofa. Xander lebih dulu memberinya setumpuk pekerjaan, lalu seperti air mengalir, terus saja bertambah. Baru saja selesai membaca laporan keuangan, dokumen hukum sudah disodorkan lagi ... Pukul sebelas tiga puluh. Shania meneteskan obat mata. Baru saja diteteskan, tiba-tiba terdengar suara dari arah kantor, "Shania." Dia langsung terlonjak kaget. Saat menoleh, air dari obat mata masih mengalir dari matanya. Xander mengangkat pandangannya dan menyodorkan dokumen di tangannya. Saat itu pula dia melihat wajah Shania yang basah, matanya tampak berair dan menyedihkan. Dia pun menghela napas dengan nada lembut, sambil berkata, "Kalau nggak mau lembur, nggak perlu sampai menangis begitu." Shania terdiam kesal. "Yang menangis itu kamu!" katanya dalam hati. "Aku sedang pakai obat tetes mata!" Xander mengangguk seakan paham, lalu menyodorkan dokumen di tangannya. "Periksa ini." Shania berdiri dan mengambilnya. Baru saja dia menerima dari tangan Xander, tiba-tiba dia kembali dipan

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.