Bab 224
Dengan wajah memerah, Shania mendorong pria itu, dan berkata dengan suara yang begitu cemas. "Bukankah kamu bilang nggak akan seperti ini lagi? Sekarang kamu sedang apa? Kamu ini benar-benar nggak bisa dipercaya!"
"Karena aku melihatmu tersesat dan sampai nggak pilih-pilih lagi." Bibir Xander nyaris menyentuh bibirnya, suaranya serak dan dalam, "Aku punya tanggung jawab untuk membawamu kembali ke jalan yang benar."
Shania tertegun.
Apa maksud perkataannya?
Detak jantung Shania semakin cepat, dan dia menghindari napas pria itu. "Nggak usah pakai bahasa yang bertele-tele. Aku nggak ngerti!"
"Kalau begitu, aku pakai cara lain."
Ganti cara apa?
Shania mendongak menatapnya.
Pandangannya tiba-tiba menjadi gelap saat sepasang tangan kering dan hangat menutup matanya.
Di saat berikutnya, embusan napas panas menyapu wajahnya, seolah mengisap habis seluruh oksigen yang bisa dia hirup.
Ciuman datang tiba-tiba, terasa panas seperti api yang tiba-tiba melahap padang luas. Ciuman itu tak memberin

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link