Bab 240
"Kak Shania, maafkan aku, aku nggak bisa menyelamatkan mereka berdua sekaligus. Cepat bantu aku angkat dia."
Shania dan lainnya keluar dari rumah.
Jevan yang memperhatikan sejak tadi dengan ekspresi dingin, dia terkejut saat melihat Shania keluar dari rumah.
"Shania ... "
Dia melepas ibunya, kemudian maju dua langkah.
Wina menarik putranya kembali. Melihat kejadian antara Novi dan Qiara sudah membuat Wina ketakutan, sekarang dia melihat kemunculan Shania, dia makin ...
Wina membelalakkan mata.
Sampai saat ini, Wina masih mengira bahwa orang yang selama ini menghubunginya lewat pesan adalah teman sekelas Qiara. Bahkan, dia mengira pembunuh itu pelakunya.
Sekarang, dia malah melihat Shania muncul.
Jangan-jangan ...
"Heh, dasar wanita licik!"
Di tepi kolam.
Shania melihat Qiara yang tergeletak di tanah dengan tatapan muak.
Shania tidak mau memberi bantuan pernapasan kepada Qiara.
"Sandi."
Shania memanggil Sandi. Sebelum sempat mengatakan sesuatu, Shania mendengar penolakan dari Siska. "Ad

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link