Bab 279
Simon menampilkan senyum penuh wibawa. "Rumor atau bukan, aku tahu pasti."
Shania melongo.
"Tahu apanya!" katanya di dalam hati.
"Kamu cuma mau meluruskan anakmu!"
Kalau sampai tersebar di kantor bahwa Ketua Dewan sendiri mengonfirmasi rumor itu ... ya ampun, satu Pak Wibi saja sudah bikin pusing, sekarang Ketua Dewan ikut-ikutan, mau dibawa ke mana hidup Shania?
Dia menatap Xander untuk dengan penuh harap, agar pria itu segera menjelaskan yang benar!
Xander menyingkirkan tangan Sigit dari bahunya, lalu duduk di sebelah Shania.
Sejak masuk dia tampak dingin dan menjaga jarak, tetapi kini sorot matanya mulai melunak dan lembut. "Jangan bercanda dengannya lagi, dia orangnya sensitif. Rumor di kantor sudah cukup mengganggu, kalau makin parah dia bisa-bisa mengundurkan diri."
Nada suaranya hangat, tatapannya penuh perhatian.
Setiap kata seperti sedang meluruskan keadaan.
Namun, sekaligus juga membela diri.
Dan ... makin membingungkan.
Shania merasa wajahnya panas terbakar karena tatapan it

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link