Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 297

Embusan napas hangat menyapu pipinya. Bisikan rendah itu mengalun di telinganya. Wajah Shania langsung merona. Dia menutup matanya dan merasa putus asa. Kenapa orang yang seharusnya sedang sibuk menjamu klien saat jamuan makan siang, malah bisa tiba-tiba muncul di belakangnya, bersandar begitu dekat, dan membisikkan sesuatu di telinganya? Bahkan dia sampai menguping pembicaraan teleponnya. Benar juga, bagaimana bisa dia diam-diam mendengarkan? Shania berbalik dengan wajah marah. "Mendengarkan pembicaraan orang lain itu nggak sopan dan nggak beretika! Sedikit pun nggak ada sikap seorang pria sejati!" Xander menunjuk ke arah gelas di depannya dengan dagu. Lalu berkata, "Jeffry yang menggantikan aku untuk jamuan makan, jadi aku harus mengambil air sendiri. Aku bukan sengaja menguping, itu karena kamu terlalu fokus mengobrol." Shania membuka mulut, tetapi segera menutupnya lagi. Dia duduk gelisah. "Ini masih jam kerja." "Ini waktu istirahat makan siang," kata Xander tenang. ... Waktu is

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.