Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 304

Shania menatap gadis di hadapannya yang terlihat polos dan bodoh. Tatapan gadis itu pada Xander seperti anak ikan yang akhirnya menemukan induknya, membuat pelipis Shania berdenyut kencang karena kesal. Saat ini, Shania sungguh ingin menyeret Jevan kembali, menggantungnya, dan menghukumnya hidup-hidup. Dia menahan amarahnya dan bertanya dengan suara lembut kepada gadis itu, "Kamu bawa ponsel? Kita telepon ayah atau ibumu, biar mereka jemput kamu, ya?" "Mama bilang aku ikut Kakak Dingin saja," jawab Susi. Kakak Dingin? Maksudnya Jevan? Apakah karena sekarang dia selalu memasang wajah dingin seperti es batu, makanya dipanggil Kakak Dingin? Dan ... gadis ini bilang ibunya yang menyuruhnya ikut Jevan? Shania tertegun. Dia menoleh, dan bertukar pandang dengan Xander. Ternyata, dia bukanlah gadis kaya yang diculik oleh Jevan di suatu pesta, melainkan dia mendapat persetujuan dari ibu gadis itu? Kalau begitu, orang lain pun tak punya alasan untuk ikut campur. "Bagaimana kalau kita serahkan sa

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.