Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 420

"Mau, nggak?" Xander bertanya lagi dengan tatapan yang memesona. Sambil membasahi bibir, Shania menjawab, "Akan ... kupertimbangkan." Shania berkata dalam hati, "Berhentilah menggodaku!" Bibir Shania sedikit basah. Bibir itu membuat pikiran pria itu menjadi liar. Tanpa Shania sadari, entah itu Xander yang mendorong atau dia yang menarik pintu, pintu itu perlahan melebar hingga cukup untuk Xander masuk. Kemudian, pintu ditutup. Xander menahan Shania di pintu. Tubuh mereka menempel tanpa celah sedikit pun. Embusan napas pria itu menyapu leher Shania. "Sudah kamu pertimbangkan?" Shania ingin berpikir jernih. Namun, tubuhnya tidak bisa berbohong terhadap hasrat. Hanya dengan kedekatan seperti ini, tubuh dan hati langsung bergetar, aroma tubuh pria ini membuatnya menginginkan lebih. Kesampingkan dulu masalah lainnya, nikmatilah momen ini selagi bisa. "Kunci pintunya." Shania mengatakannya dengan suara pelan. Pintu dikunci. Tidak lama kemudian, bibir mereka akhirnya menyatu setelah menahan h

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.