Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 430

"Nggak apa-apa." Belinda mengangkat tangannya agar Xander bisa menyekanya. Bukan hanya tidak marah, Belinda malah tampak menikmatinya, wajah kakunya bahkan terlihat agak malu. Shania memperhatikan tanpa berkata apa-apa. Justru Vance yang wajahnya sampai memerah karena kesal. Tamu-tamu lain yang melihat adegan itu pun diam. Masing-masing bertukar pandang dengan temannya sambil menyembunyikan pikiran sendiri. Jamuan makan malam pun berakhir. Belinda mengajak para tamu ke lantai dua kastel. "Malam ini kalian semua akan menginap di sini. Kamar sudah disiapkan, satu kamar untuk dua orang. Kalau datang sendiri, boleh mengambil kamar sendiri, tapi saranku tetap cari teman sekamar. Angin malam cukup kencang, kalau sendirian bisa menakutkan." "Baiklah, silakan kalian kembali ke kamar dulu dan istirahat sebentar." Begitu kata-kata itu keluar, banyak orang langsung tegang. Menginap di kastel? Bukannya mereka tinggal di vila-vila di lereng bukit? Dan apa maksudnya barusan? Anginnya kencang? Sendir

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.