Bab 567
Secercah harapan melintas di kedalaman matanya.
Sigit menghela napas.
Dia mengulurkan tangan, mengacak rambut Yudha yang memang sudah berantakan dan kusut. "Kamu ini, benar-benar tertekan oleh masa pubertas. Jangan terlalu memusuhi kakakmu, dia juga sedang susah."
"Kalau nggak mau rebut, ya sudah."
Yudha menjawab dingin, menepis tangannya, lalu berjalan menuju tepi danau.
Kerutan di kening Simon kini tampak makin dalam.
Matahari mulai condong ke barat.
Shania akhirnya juga selesai berdebat dengan Xander.
Keduanya akhirnya sepakat untuk saling mengalah.
Satu berjanji tidak akan bicara.
Satu lagi berjanji, setelah makan malam, mereka akan bicara dari hati ke hati.
Di meja panjang terbuka, hidangan makan malam yang mewah sudah tertata rapi. Wendy juga baru saja tiba dan langsung mengajak semua orang untuk makan.
Shania memilih duduk di tempat yang di depannya ada hidangan sayur.
"Duduk di sini, ada daging kesukaanmu." Wendy dengan ramah menariknya ke tempat lain.
"Ah, nggak usah, aku dudu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link