Bab 582
Setelah dia tertawa, sekelilingnya tiba-tiba menjadi sunyi.
Siska berhenti sejenak, tatapannya dipenuhi aura membunuh kuat yang langsung menusuk ke wajah Sigit.
Pak Leo membuka mulut ingin bicara, tapi tak tahu mau bicara apa.
Bahkan Teddy yang biasanya kurang peka terhadap hubungan pria dan wanita pun merasa canggung. Dia menggaruk kepalanya dan berkata, "Kak Siska, mending aku mandi dulu deh."
Setelah mengatakan itu, si "berondong segar" itu pun kabur.
"Eh, Teddy ... "
Siska mencoba untuk menahan, tetapi pemuda itu berlari seperti peluru supersonik, langsung menghilang dalam sekejap mata.
Sigit masih berbicara dengan nada sinis, "Kok Teddy pergi? Dia malu, ya?"
Begitu menoleh, dia bertemu dengan tatapan tajam Siska yang penuh dengan niat membunuh, dia terkejut dan segera mengangkat tangan, tanda menyerah. "Jangan lihat aku seperti itu, Bu Siska. Tatapanmu membuat lukaku semakin parah."
Siska membatin, "Mampus saja."
"Tahu gitu, semalam kubiarkan kamu kehabisan darah saja!"
"Nggak, ta

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link