Bab 585
Dia merasa lebih baik sekarang.
Karena malam dua hari lalu, kondisinya kemarin cukup buruk.
Melihat Xander belum bangun, Shania merangkak dengan perlahan, bersiap untuk bangun dari kasur. Namun, baru setengah jalan, sebuah suara serak yang malas terdengar dari samping, "Mau ke mana?"
Shania berhenti bergerak.
Dia tertegun sejenak oleh pertanyaan ini. "Nggak ke mana-mana kok. Aku ... cuma mau bangun."
Nada bicara pria itu membuatnya merasa seperti tawanan yang tertangkap basah oleh sipir penjara saat berusaha kabur.
Xander bangun, lalu duduk sambil bersandar. "Ke depannya, kita harus bangun sama-sama."
Shania tertegun, "Hah?"
"Bangun saja mesti barengan?"
"Apa dia kesambet gara-gara buku itu?" oceh Shania dalam hati.
...
Di rumah Keluarga Lukito.
Pagi-pagi, Intan berlatih yoga di sebuah hutan bambu yang tenang.
Susi duduk di samping, sedang fokus menyisir rambut bonekanya.
Seorang bawahan yang berdiri di samping matras yoga sedang melaporkan situasi di Kota Awani pada Intan.
"Dua kali g

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link