Bab 615
Siska dan Shania yang duduk di belakang sudah nyaris menangis ... Mereka selamat dari bencana.
"Aku memang bisa menerbangkan helikopter kok. Aku sudah belajar dengan serius, sampai sekarang belum pernah sekali pun ... "
Belum sempat Teddy selesai bicara, Siska dan Shania sudah langsung menutup mulutnya.
"Sst, jangan bicara lagi," kata Shania.
"Aku percaya kok," timpal Siska. "Mana mungkin aku nggak percaya?"
Teddy sama sekali tidak mengerti kenapa Siska dan Shania tampak begitu terguncang. Apa mungkin tadi helikopternya kurang stabil saat dia terbangkan?
Rasa-rasanya sudah cukup stabil.
Teddy pun menarik tangan Siska dan Shania menjauh dari mulutnya. "Nanti akan kuterbangkan helikopter ini dengan lebih stabil. Sekarang, aku perlu menelepon Pak Sigit untuk memastikan beberapa hal."
Teddy menelepon Sigit.
Shania dan Siska ikut mendengarkan dengan saksama.
Teddy menjelaskan apa yang baru saja terjadi kepada Sigit secara singkat.
Ternyata, tadi saat Teddy akan menutup pintu kabin helikopte

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link