Bab 639
Xander tertawa pelan dan membalas, "Benar juga."
Dia menunduk dan mencium bibir Shania. "Ciuman barusan dari pemikiran otak kiri atau otak kananmu? Kenapa kamu selalu mau menciumku?"
Suara serta helaan napasnya terasa lembut menggoda, seperti malaikat tampan yang sengaja datang untuk memikat.
Shania sampai geli mendengarnya.
Dia menatap Xander dengan ekspresi datar selama beberapa detik, sebelum akhirnya berkata, "Mungkin karena aku mau makan manusia."
Xander mengangkat alis. "Oh, jadi Shania ini sebenarnya belalang sembah, ya."
Shania terdiam.
Belalang kepalamu!
Xander mengendongnya dan berjalan pulang ke desa. Sinar rembulan di langit menyelimuti mereka yang berbincang penuh kasih.
***
Di sisi lain, Sigit menghadapi situasi yang sangat berbeda.
Sigit dan orang-orangnya mencari ke sekitar pohon besar. Bahkan sampai mengganggu para sesepuh di area makam. Mereka mencari di setiap sudut dan semak-semak.
Wajah beberapa orang sampai sudah kotor terkena tanah dan debu.
Sigit yang kepanasan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link