Bab 645
Xander mendekatkan bibirnya ke telinga Shania. "Cucu tertua, tapi sudah meninggal karena kecelakaan."
Shania kaget.
Berarti, putra Jimmy.
Jeffry pernah cerita soal anak malang dari keluarga kaya yang harus meninggal karena kecelakaan tragis bersama ibunya ... Bahkan adik perempuannya juga ikut jadi korban ...
Tangisan nenek tua itu sungguh memilukan, membuat orang yang mendengarnya ikut sedih. Shania jadi ikut menangis bersama.
Kedua matanya sudah memerah.
Xander berkata, "Apa hamil membuatmu jadi gampang terbawa suasana?"
Shania juga merasa aneh. Padahal ini urusan Keluarga Lukito dan tidak ada hubungannya dengannya.
Sigit ikut duduk bersila, dia memeluk bahu neneknya dan berusaha menenangkannya, "Nenek, Rayan sudah pergi ke tempat yang lebih baik. Dia nggak mau lihat Nenek sedih begini. Sudah, jangan menangis lagi."
"Rayan ... " Bu Melina mendongak menatap Sigit, lalu meraih tangan pria itu dan menggenggamnya. "Sakit, ya? Kamu masih kecil, Nenek mau memelukmu lagi, Rayan ... "
"Rayan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link