Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 728

Xander mengangguk berat, "Sigit, dia ... " Suaranya terhenti, matanya bergantian menatap kedua orang di depannya. Makin dia diam, makin hati mereka dilanda kecemasan, apalagi dengan wajah serius Xander yang tidak bisa dibaca itu, tanpa emosi, tanpa ekspresi, membuat napas orang-orang pun jadi tidak teratur. Sudut bibir Intan perlahan terangkat. Wajah Jimmy dipenuhi ketakutan, napasnya kacau tidak terkendali. "Sigit, dia ... Dia ... " "Dia sudah pulang." Nada Xander ringan, tetapi sarat tekanan. Jimmy tertegun, seolah-olah tidak mengenali atau memahami tiga kata itu, lalu mengulang dengan tatapan kosong, "Sudah pulang ... " Dia memandangi sekeliling, tetapi sama sekali tidak melihat sosok Sigit. Tiba-tiba, dia tidak bisa menahan diri lagi. "Apa maksudmu sebenarnya!!" Intan di sampingnya menepuk lembut dadanya, "Sayang, jangan marah, di sini banyak tamu. Bicaralah baik-baik, semua orang sedang melihatmu." Jimmy seolah-olah baru tersadar sesuatu, mendadak menatap Intan dengan tajam, matan

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.