Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 31

Setelah satu teko teh habis, Jayden baru bangkit dan pergi. Hanya saja, begitu dia pergi, ponsel yang diletakkan di atas meja tiba-tiba bergetar. Aku melirik layar panggilan masuk, itu adalah telepon dari Ethan. Aku mengernyit, meskipun hatiku enggan untuk menjawab, aku tetap menekan tombol untuk menerima panggilan. "Keluarlah, aku ada di bawah." "Ada masalah apa, langsung bicarakan di telepon saja." "Kamu ingin aku menandatangani surat perceraian, nggak? Kalau iya, turunlah ke bawah." Selesai berbicara, Ethan langsung menutup telepon. Aku menarik napas dalam-dalam. Memikirkan bahwa sekarang masih siang, dan berada di dalam area perumahan, kalaupun Ethan ingin melakukan sesuatu padaku, itu tidak mungkin. Walaupun begitu, aku tetap diam-diam menyelipkan sebuah pisau lipat buah ke dalam sakuku untuk berjaga-jaga. Meskipun tidak bisa melukainya, setidaknya aku harus menggoreskan beberapa sayatan di tubuhnya. Di tengah hari, sinar matahari bersinar dengan cerah dan hangat, menyinari dahan-

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.