Bab 140
Dia tidak sengaja melihat nama Javi.
Malam ini Javi seharusnya kembali ke Graha, karena sampai saat ini tidak terdengar suara dari kamar sebelah.
Seperti ini lebih bagus. Besok saat dia bangun, dia tidak perlu khawatir akan bertemu dengan calon mantan suaminya.
Ponselnya terus berdering, tetapi Dreya tidak berniat untuk mengangkatnya.
Ponselnya berdering dua kali, lalu pihak sana akhirnya berhenti menelepon.
Dreya perlahan menutup matanya dan mulai tertidur.
Keesokan harinya, saat bangun, waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Setelah selesai mencuci muka, terdengar suara ketukan di pintu kamar.
Ketika pintu dibuka, ternyata yang mengetuk adalah Kevin.
Kevin merendahkan suaranya dan berkata, "Nona Dreya, Pak Rafael meminta saya mengantar Anda ke klinik. Apa Anda sudah siap untuk berangkat sekarang?"
Pada saat ini, pelayan masih belum bangun. Sekarang adalah waktu terbaik untuk pergi, dia tidak akan mudah ditemukan oleh orang lain.
"Sudah."
Dreya mengangguk pelan, lalu mengikuti Kevin tu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link