Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 179

Bulu mata Javi sontak bergetar saat mendengar ucapan Dreya. Sosok Dreya saat ini sangat mirip dengan sosoknya tiga tahun yang lalu sebelum masuk penjara. Saat itu, Dreya masuk sambil menangis. Dia tampak begitu hancur dan menatap Javi dengan dingin seperti ini. Namun, saat ini sorot tatapan Dreya hanya terlihat dingin. Sama sekali tidak ada perasaan untuk Javi. "Kalau kamu berani mencemarkan namaku lagi, aku juga nggak akan memaafkanmu!" "Dreya, kamu ... " Dreya langsung menyela dengan menunjuk ke arah pintu. "Mumpung aku masih sabar, silakan segera keluar." Javi sontak merasa sangat marah. Namun, dia juga tidak tetap di sana. Dia berbalik badan dan berjalan pergi. Dreya memandang punggung Javi yang pergi dan tangannya mengepal. Saat Javi pergi, Annie pun datang. Dreya duduk di depan meja pemeriksaan dan melihat Annie menarik Elina masuk ke klinik. Annie menunjuk ke arah pintu dan berkata, "Kenapa pria sialan itu datang lagi?" Candra langsung menyela, "Nona Annie, ada anak kecil di sin

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.