Bab 255
Setelah makan malam, Dreya buru-buru pulang karena mendapat kabar dari Annie bahwa Elina sedang kurang sehat.
Yovano harus sekolah besok, jadi Javi pun pergi lebih dulu bersama Yevani dan anaknya.
Di meja makan, hanya tersisa Kakek Arian dan Rafael.
Setelah meletakkan sendok, Kakek Arian menatap putra bungsunya dengan tenang.
Setelah jeda sejenak, dia berkata, "Rafa, kamu nggak buru-buru pulang, 'kan?"
"Nggak."
Rafael menjawab dengan nada datar, sambil meletakkan sendoknya.
"Kalau begitu, temani aku jalan-jalan sebentar di taman."
Tatapan Kakek Arian terhadap Rafael mengandung harapan.
Sejak Rafael kembali ke tanah air, dia selalu menyempatkan diri untuk menjenguk sang ayah sekalipun sangat sibuk. Namun, setiap kunjungan selalu singkat, dan sudah lama mereka tidak berjalan santai bersama.
Rafael bangkit dari kursi, melangkah ke sisi ayahnya, lalu membantu sang ayah berdiri dan berjalan perlahan menuju taman.
Setibanya di paviliun taman, Kakek Arian membuka percakapan dengan nada hati-h

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link