Bab 92
"Tentu ada gunanya. Selama kamu masih mencintaiku, semuanya ... masih ada gunanya."
"Axel, aku tahu, dulu aku memang terlalu kejam, menyakiti hatimu, tapi aku juga punya alasan tersendiri."
Saat mengatakan itu, mata Clara tiba-tiba memerah, seolah menahan kesedihan yang amat besar.
Melihat pemandangan itu, Axel pun mengernyitkan dahi.
"Clara, apa yang ingin kamu katakan?"
Clara menatap Axel sambil tersenyum pahit. "Sudahlah, kamu nggak akan mengerti. Selama bertahun-tahun ini, kamu memang dikurung di penjara, sementara aku di luar terlihat bebas, tapi sebenarnya ... aku sama sekali nggak berdaya."
"Axel, kamu lihat aku sekarang tampak berkilau, seorang presdir besar dengan uang yang berlimpah, tapi apa kenyataannya? Aku berjalan di atas es tipis setiap hari, hidup dalam ketakutan. Kamu nggak tahu berapa banyak orang yang harus aku senyumi, berapa banyak orang yang harus aku puji dan mohon belas kasihan. Kamu tidak tahu, satu langkah salah saja, aku bisa jatuh ke jurang nggak berujung."

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link