Bab 103
"Terserah," ucap Sandy sambil lalu sembari naik ke atas.
Di kamar, Lily baru saja selesai mandi dan sedang merapikan tempat tidur.
Dia membungkuk, rambut hitamnya terurai di bahu, kulit tubuhnya terlihat samar.
Sandy berdiri di ujung tempat tidur, memperhatikannya merapikan tempat tidur. Kemudian, sesuai kebiasaannya, menyalakan dupa aromaterapi dari nakas samping tempat tidur.
Dia juga meletakkan buku yang biasa dibacanya di dekat tempat tidur.
"Sudah malam, tidurlah lebih awal. Besok masih harus kerja."
Lily membuka sedikit selimut, duduk di tempat tidur sembari memandangnya.
Sandy meneguk ludah, belum sempat berkata apa-apa, ponsel di sakunya berdering kembali.
Itu Tara.
Gosip selama dua jam terakhir sudah memengaruhi perusahaan. Ada beberapa masalah darurat yang harus segera ditangani.
"Aku tahu."
Sandy selalu mengutamakan pekerjaan. Tanpa sempat membalas kata-kata Lily, dia sudah berbalik menuju ruang kerja.
Lily memandang punggungnya, tangannya yang menggenggam selimut dengan era

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link