Bab 117
"Kita turun dulu, bicarakan sambil jalan!"
Karina menariknya keluar.
Lily menepis tangannya, lalu menekan tombol lantai satu. "Kita bisa bicara di luar kalau memang ada yang perlu dibicarakan."
"Eh, jangan pergi!" Karina menahan pintu lift dan menariknya keluar. "Anak ini, kenapa sih kamu nggak paham? Aku sudah melakukan semuanya untukmu, tapi kamu malah bersikap seperti ini. Mana mungkin aku menyakitimu?"
Seorang perawat datang dengan mendorong troli dan berhenti di luar lift. "Kalian berdua naik atau turun?"
Karina masih berpegangan pada pintu lift. "Mau turun. Maaf, kami akan segera pergi."
Jika Lily tidak keluar, Karina akan terus menahan pintu lift.
Akhirnya, Lily pun terpaksa keluar.
"Coba lihat dirimu. Waktu kecil, kami memintamu belajar piano dan masuk universitas yang bagus agar kamu layak bersanding dengan Sandy. Kami sudah berusaha keras untukmu, tapi kamu justru membuat kami semakin khawatir setelah menikah!"
Karina menyeretnya dan berjalan menuju bagian Ginekologi sambil m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link