Bab 223
Lily diam-diam menghitung hari. Masih ada 22 hari sebelum satu bulan masa mediasi selesai.
Mungkin Sandy tidak perlu membawa Shita ke sini lagi.
Usai Sandy menikahi Shita, wanita itu bisa datang ke sini sesuka hatinya.
Melihat semuanya di berita tidak sama seperti melihat mereka langsung di depan mata.
Lily menarik napas dalam-dalam, menapaki jalan setapak berbatu biru tanpa melirik sekelilingnya. Langkahnya mantap menuju vila.
Suara Shita seketika menyapa. "Nona Lily!" ucapnya, buru-buru melepaskan tangan dari genggaman Sandy. "Kamu datang pas banget. Sebentar lagi kita mau makan siang!"
Nada suaranya penuh percaya diri, seolah-olah dia yang menjadi tuan rumah di sana.
Lily menghentikan langkahnya dan berbalik untuk menatap mereka berdua.
Sandy, si pemilik rumah, berdiri santai di samping Shita. Tubuhnya agak condong ke arah wanita itu. Tampaknya, sikap itu cukup guna memberi Shita keberanian bertindak, seolah-olah rumah ini adalah miliknya.
Lily membalas, "Jadi, Nona Shita, apa kamu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link