Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 248

"Dia baru saja makan, biarkan dia mencerna dulu," ujar Jonatan, enggan menyerah. "Nona Lily, aku cuma mau mengobrol santai." Namun, obrolan santai darinya bagai pisau yang menancap tepat di hati Lily. Kata-kata itu … "Orang yang mencintaimu nggak akan keberatan untuk membiayai pengobatan adikmu." Bukankah itu sama saja dengan mengingatkannya? Fakta Sandy … yang tidak mencintainya? Lily duduk di kursi samping tempat tidur Hans. "Dokter Jonatan, saat ini, aku nggak mau bahas soal perasaan. Aku cuma mau adikku cepat sembuh." "Coba bilang, kalau pada saat begini, ada orang yang membantu kamu dengan cara luar biasa agar adikmu cepat sembuh, apa kamu akan terharu sampai mau menikah dengannya?" Jonatan tampak penuh harap, menunggu Lily berkata "Ya" agar dia bisa langsung menyebut nama Sandy dengan lantang. Namun, Lily hanya menatapnya beberapa detik dengan ekspresi datar, lalu mengucapkan dua kata. "Nggak akan." "Tepat sekali, San …" Belum sempat Jonatan selesai berbicara, ponselnya seketika

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.