Bab 314
Ia merasakan adanya kejanggalan dalam suasana kantor.
Seketika setelah ia pergi, suasana menjadi canggung. Lidya kemudian melontarkan sindiran. "Kenapa nggak mau cerai? Nggak rela ninggalin dia, ya?"
"Bukan nggak rela, cuma nggak mau terus nuruti drama dan sikap manjanya itu." Sandy duduk dengan santai, menyilangkan kakinya, dan menampilkan ekspresi wajah yang tenang.
Lidya mendelik kepadanya. "Keras kepala banget, sih! Katanya nggak, terus siapa gitu yang tiap malam nongkrong di depan apartemennya sambil ngerokok?"
Sandy terdiam.
"Siapa yang ngajarin kamu ngejar perempuan kayak gini, sih?" ucap Lidya menepuk meja dengan kesal. "Nggak ada gunanya mau kamu merokok sebanyak apa, mending kamu bicara sama dia baik-baik! Cepat selesaikan masalahmu sama Shita, terus minta maaf sama istrimu, dan umumkan statusnya sebagai istri sahmu. Mungkin dengan begitu dia bisa maafin kamu."
Maaf?' batinnya.
Kata itu sontak membuat Sandy muak. "Nek, aku sama Shita itu cuma salah paham, tapi Lily sama Felix

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link