Bab 320
Dinginnya malam itu tidak sebanding dengan aura dingin dan tajam yang terpancar dari dirinya. Tatapannya saja sudah cukup untuk membuat orang menjauh.
Pandangannya terpaku pada sobekan amplop yang berserakan di lantai, urat di dahinya tampak menegang. Amarah memenuhi seluruh dirinya.
Kamu fokus saja sama mimpimu, biar aku yang melindungi kamu.'
Aku cuma kasih jalan, sisanya kamu arahin sendiri jalanmu.'
Setiap kalimat yang terdengar begitu menusuk telinganya.
Bahkan, senyum manis dan menawan Lily saat bersama Felix terasa begitu memilukan.
Momen ini terasa lebih dingin daripada musim hujan yang paling ekstrem, membuatnya hatinya terasa tidak nyaman.
Ia menyimpulkan bahwa perasaannya saat ini karena harga dirinya merasa terluka.
Lagi pula, tidak ada suami yang rela melihat istrinya tertawa lepas bersama pria lain.
Tatapan matanya yang gelap mengikuti kepergian Lily, kemudian ia berbalik dan pergi tanpa mengucap sepatah kata pun.
...
Setibanya di rumah, Lily bersin dua kali berturut-turu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link