Bab 358
Satu tarikan rem mendadak itu membuat tubuh Sandy dan Shita refleks terlempar ke depan.
Dahi Sandy terbentur gesper plastik pada sandaran kursi depan, membuat kesadarannya perlahan kembali.
Namun, Shita tidak seberuntung itu. Sisi wajahnya justru terbentur keras ke kursi depan, membuat separuh wajahnya terasa nyeri.
"Maaf, Pak Sandy, Bu Shita, barusan ... ada kucing liar!"
Tara melihat mereka dari kaca spion. Suaranya terdengar gugup dan terbata-bata.
Akibat benturan tersebut, Sandy melepaskan genggaman di pergelangan tangan Shita, entah sejak kapan.
Kini, tangannya kosong, menyisakan denyutan nyeri pada kepalanya. Setelah beberapa detik, dia kembali bersandar ke kursi.
'Barusan ada Lily di mimpiku?' Entah mengapa, Sandy berhasil mengingat kejadian tadi.
Di mimpi itu, Lily belum menjadi gadis kepala batu seperti sekarang. Mereka masih bisa berbaikan setiap malam, bahkan dekat sekali tanpa berjarak.
Saat itu, sikap Lily begitu lembut. Wanita itu membelai wajahnya penuh kasih sayang, bah

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link