Bab 362
Shita menatap ponselnya dengan saksama dan langsung berdiri dari kursinya. "Sachi, kamu sudah sampai Jayendra?"
Di panggilan video itu terlihat jelas logo Bandara Internasional Jayendra di belakang Sachi.
Dia segera mengambil jaket dan berjalan keluar. "Cuaca sedingin ini, kamu pulang tanpa kasih kabar. Dokter sudah bilang bagaimana kondisi tubuhmu ..."
Dia sangat mengkhawatirkan kondisi penyakit adiknya.
"Kak, Kak Sandy di mana? Bisa nggak Kakak telepon dia untuk jemput aku?" Kata-kata Sachi membuat langkah Shita terhenti di pintu.
Shita tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. "Mungkin dia nggak bisa datang ke tempat itu."
"Dia nggak bisa datang menjemputku di bandara dan kamu masih bilang dia akan menemaniku merayakan Tahun Baru di sini. Kak, kalian ... pasti sedang ada masalah, 'kan?"
Sachi sudah masuk ke mobil dan suara di ujung telepon pun menjadi senyap. Wajah gadis di layar ponsel itu terlihat agak pucat.
Dia tersenyum kepada Shita. "Kakak, jangan khawatir, aku sudah pulang. Kal

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link