Bab 425
Lily terdiam.
Keengganannya sungguh membuat orang merasa tidak nyaman.
Namun, di tengah ketidaknyamanan itu, tebersit rasa lega.
"Gimana kalau kamu beli satu sendok lagi?" usulnya.
Sandy berdiri tegak dengan sorot mata tajam. "Senggaknya butuh sepuluh menit buat pulang pergi dari restoran ke sinii, makanannya keburu dingin."
Lily tanpa sungkan menunjuk iga sapi asam manis yang paling dekat dengannya. "Aku mau itu."
Lily sudah tidak pernah makan hidangan lezat sejak dirawat di rumah sakit.
Harus diakui bahwa kemampuan memasak Salim begitu luar biasa. Perut Lily keroncongan hanya dengan melihat hidangan tersebut.
Mendengar nada perintah dari ucapannya, rasa tidak nyaman tebersit di wajah Sandy, tetapi tetap membungkuk untuk menyendok sepotong iga sapi asam manis dan menyuapkan ke mulut wanita itu.
Lily membuka mulut lebar-lebar dan Sandy memasukkan sepotong daging langsung ke dalam mulutnya.
"Uhh! Panas banget!" gumam Lily sembari mengunyah daging sapi di mulut dengan kepanasan.
Sandy me

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link