Bab 438
Suasana di bangsal tidak menyenangkan. Tidak ada kegembiraan ataupun kehangatan keluarga, semuanya terasa tegang dan dipaksakan.
Apalagi setelah tidak lama kemudian, Cahyo datang.
Semua orang duduk dan mulai makan. Beberapa kali Karina mengedipkan mata ke arah Lily, namun Lily mengabaikannya dan tidak berinisiatif untuk berbicara dengan Cahyo.
Akibatnya, suasana menjadi makin tegang.
Usai makan beberapa suap, Cahyo meletakkan sumpitnya dengan keras di atas piring, menimbulkan suara yang nyaring. Ketidakpuasannya terlihat jelas.
"Lily, ambilin tisu buat ayahmu."
Karina mengambil kotak tisu dari tempat yang tidak terjangkau Lily dan meletakkannya di hadapan gadis itu.
Lily baru berhasil mengambil sebuah pangsit di ujung sumpit setelah susah payah memegang sumpitnya dengan tangan kiri.
"Biar aku saja." Hans mengambil tisu dan menyerahkannya pada Cahyo.
Sikap Lily yang kurang baik membuat ekspresi Cahyo kian memburuk. Cahyo menerima tisu yang diberikan Hans dan mendengus. "Lily ini benar-b

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link