Bab 502
Lily terdiam.
"Kamu itu sahabatku, nggak apa-apa kalau sesekali dirawat." Yunia berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku bakal bersaksi. Nggak masalah, 'kan? Kalian berdua punya hubungan yang baik karena aku."
"Nggak bisa." Lily menolak ide naifnya. "Bukan karena pacar Kak Felix cemburuan, tapi karena kamu baik banget. Kalau kamu punya pacar dan pacarmu merawat adik dan teman adiknya dengan penuh perhatian, apa kamu bakal merasa nyaman?"
Yunia kembali memikirkannya. Dia pun merasa tidak akan nyaman.
Yunia teringat Karlina yang sering berkata, 'Kalau nanti kamu punya kakak ipar, jangan dekat banget sama kakakmu.'
Jadi, sebagai adik pun, Yunia bahkan bisa menimbulkan konflik bagi kakak dan kakak iparnya, apalagi Lily yang hanya teman adiknya?
"Oke, aku mengerti. Aku nggak menyeretmu buat tinggal sama kakakku lagi."
Lily menghela napas lega, lalu menambahkan sepotong sayap ayam untuk Yunia dan mengambil sepotong bebek panggang untuk dirinya sendiri. "Cepat makan. Di mana kamu beli ini? Rasany

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link