Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 518

Sambil menatap pria botak yang terus mendekat, Lily menggenggam tangan Yunia sembari berjalan mundur langkah demi langkah, sampai tidak ada jalan lagi untuk mundur. "Kebetulan aku minum kebanyakan hari ini, aku anggap saja pukulan kalian tadi nggak terjadi. Sekarang, ikut aku balik ke kamar dengan nurut ..." Seluruh kepala pria botak itu memerah, dari wajah hingga kulit kepalanya. Dari jarak cukup jauh saja, sudah bisa tercium bau alkohol yang menyengat, yang membuat orang merasa jijik. "Kamu lagi cari gara-gara karena mabuk, ya?" Yunia menatap pria botak itu dengan waspada. "Kok bisa kamu masuk ke kamar kami?" "Itu kamarku!" pria botak itu menjawab tanpa ragu. "Aku tinggal dorong pintu langsung bisa masuk. Kalau bukan kamarku, terus kamar siapa?" Lily tercengang. Saat kembali ke kamar tadi, mereka yakin sudah mengunci pintu. Lily bahkan memastikannya dua kali. Bagaimana mungkin pintunya bisa didorong begitu saja? Saat Lily masih diliputi kebingungan, pria botak itu sudah makin mendeka

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.