Bab 592
"Kamu kedinginan?" Felix menoleh ke arah Lily dan mendapati ujung hidung wanita itu sedikit memerah, mungkin karena kedinginan. Dia melepas mantel yang dikenakannya dan memakaikannya pada Lily.
Lily sedang melamun sembari menatap dua tali merah yang terikat erat itu. Ketika tersadar dari lamunan, sudah terlambat untuk menolak perlakuan Felix.
"Pakaianmu lebih tipis, loh."
Felix memakai kemeja putih berlengan pendek. Saat angin berembus ke dadanya, bentuk tubuhnya yang bagus dan ototnya yang terbentuk dengan baik seketika terlihat.
Felix kembali menggenggam tangan Lily. "Nggak apa-apa, aku nggak kedinginan, kok."
Lily hanya bisa mendesaknya untuk buru-buru pergi. "Kalau gitu, ayo cepat pergi."
Semakin lama mereka berada di sana, semakin lama pula Felix akan kedinginan.
30 menit berlalu, mereka berdua keluar dari pintu gerbang. Lily hendak melepaskan genggaman tangan Felix, tetapi pria itu menggenggam tangannya makin erat, Lily pun mengurungkan niatnya.
"Kalau kamu capek karena harus men

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link