Bab 74

Bibir tipis Sandy terkatup rapat. Tangan yang diselipkan di saku itu mengepal dengan kuat, serasa ingin langsung mengangkat Lily dan memberi pelajaran padanya. Dalam sekejap, dia menahan emosinya untuk memberikan Shita sedikit penghormatan. "Sesukamu saja." Shita tersenyum, memberi isyarat pada Nara. "Ayo, kita ke atas buat mengukur." Nara pun segera mengikutinya. Lily berbalik, lalu mengikuti langkah mereka. Dia berusaha keras untuk terlihat biasa saja. "Nona Shita, menurut saya, desain renovasinya cukup bagus!" Makin ke atas, Nara makin terkesan. Sejak awal masuk, dia sudah merasa bahwa gaya desain rumah ini sangat unik. Bukan gaya Barat atau pedesaan yang biasa dijumpai. Ini adalah gaya yang sangat personal dan jarang ditemukan. Kalau dipamerkan di dunia desain, mungkin bisa menjadi tren baru! "Aku nggak suka," jawab Shita tegas. Setiap orang memiliki selera berbeda. Jadi, Nara tidak banyak berkomentar. Lagi pula, Sandy adalah orang kaya. Wajar saja kalau dia punya rencana merombak