Bab 96
"Lily ..." Karina menatap kepergiannya, kemudian dia mulai menangis lagi.
"Jangan menangis!" bentak Cahyo. "Nggak ada gunanya panggil dia, Sandy sudah mau menceraikannya!"
Karina menarik napas dengan ekspresi dingin. "Kenapa dia nggak bisa paham situasi, sih? Bisa-bisanya membuat Sandy marah waktu kritis begini? Lalu, bagaimana biaya pengobatan Hans? Bagaimana sama keluarga Juliardi?"
Cahyo tampak gelisah. "Kamu tanya aku? Mana tahu, duh. Kenapa juga aku memperistrimu? Melahirkan putri yang nggak berguna dan Hans harus menderita begini ..."
Meskipun marah, Karina tidak berani membantah. Dia hanya memperlihatkan ekspresi murung sambil mendengarkan ucapan sang suami.
"Aku sudah bilang waktu itu, coba Lily dibawa ke dokter. Kenapa belum hamil, sih? Sudah diperiksa atau belum?"
Tidak adanya tanda-tanda kehamilan selama dua tahun pernikahan, tentu keluarga Febrianto sudah tidak menginginkan kehadiran cucu lagi.
Karina cemas sekaligus marah. "Saat itu, aku suruh dia pergi, tapi dia nggak mau

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link