Kehangatan sebuah keluarga
Perlahan ibu merenggangkan pelukannya. Menangkup wajahku dengan kedua tangannya. Menatap lekat wajah ini, menyisikan damai dalam hati. Meski begitu, perasaan bersalah. Seolah menjadi momok tersendiri. Mengecewakan mereka, dan kini harus menanggung malu. Orang akan menggunjing kami, memandang rendah, dengan apa yang terjadi padaku.
"Sayang, ibu sudah tahu semuanya."
Aku bergedik ngeri mendengar kalimat itu keluar dari bibir beliau. Membelalakkan mata, mempertajam indera pendengaranku.
"Apa maksud Ibu, tahu semuanya?"
Ia mulai melepaskan tangannya, memandang kedepan. Setelah itu ia bercerita. "Ibunya Guna sudah menceritakan semuanya pada ibu." Tubuhku langsung mendekat, sedikit terkejut dengan apa yang aku dengar.
"Maksud Ibu?"
"Dia mau menyakitimu 'kan? Dan sempat menginap di buih. Satu minggu sebelum pernikahan mereka?" Ia kembali menatapku. "Apa yang dilakukan Guna. Sudah keterlaluan. Itu yang membuat ibunya malu dengan keluarga kita sayang."
Aku bisa bernapas lega. Setidaknya kebohon

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link