Bab 1122
Madeline menahan rasa sakit di pergelangan tangannya dan berkata dengan tenang, “Ada apa, Jeremy? Aku Linnie.”
Linnie.
Nama itu melayang tepat ke telinga Jeremy dan ke dalam hatinya.
Kebencian di matanya menghilang saat matanya yang gelap langsung menjadi cerah.
Seolah-olah dia baru menyadari dirinya memegang Madeline dengan cengkeraman yang begitu erat. Dia buru-buru melepaskan dan membelai pergelangan tangan Madeline. "Apa aku menyakitimu?"
Madeline menggelengkan kepalanya. "Tidak. Tapi Jeremy, kenapa kau bereaksi seperti itu barusan? Apa yang terjadi padamu saat kau menghilang?”
Jeremy tetap diam, alisnya bertaut erat.
Namun, dia tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, dia hanya menginjak pedal gas dan terus mengemudi.
“Apa yang terjadi padaku ketika aku menghilang?” Dia bertanya pada dirinya sendiri dalam hati.
Agar tetap hidup dan kembali pada Madeline, dia harus menanggung konsekuensi yang begitu berat.
Hari masih sore ketika mereka sampai di Whitman Manor. Lilian dan Jackson sedan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link