Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 1248

"Linnie, apa yang kau lakukan?" Jeremy tampak bingung. “Kita adalah suami istri. Aku tidak mau kau meninggal dengan racun mengerikan ini di dalam tubuhmu.” Madeline menatap lurus ke arah pria itu dan menyuntikkan reagen ke lengan Jeremy tanpa ragu-ragu. Dia menatap pria yang tidak melawan itu. Kedua sudut matanya berubah menjadi merah. "Kau akan pergi ke pengadilan besok dan aku harap ini bukan terakhir kalinya kita bertemu." Jeremy tampak bingung ketika mendengar apa yang dikatakan Madeline. Wajah sedih Madeline tercermin di kedua matanya. Sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, wanita itu pergi. Begitu keluar dari pintu, Madeline melihat Ryan sudah menunggunya. Dia menghampiri pria itu, mengucapkan terima kasih, dan masuk ke mobil. Ryan tahu Madeline sedang merasa tertekan sekarang, jadi dia tidak mengganggu wanita itu. Begitu mereka sampai di rumah, dia dengan penuh pengertian membuatkan Madeline secangkir kopi. “Jangan berpikir terlalu keras soal itu. Aku akan menemanimu ke pengadilan

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.