Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 161

Ketika mendengar kata-kata Madeline, wajah Jeremy seketika menjadi dingin. Dia mengatupkan kedua bibir tipisnya kuat-kuat dan tiba-tiba meraih dagu Madeline. Madeline tak menyangka Jeremy melakukan ini. Namun, ia berhasil menghindar dengan cepat. "Mr. Whitman, Anda punya tunangan. Mohon hargai diri Anda sendiri." Ia mengingatkannya. Namun, mata Jeremy sedingin es saat menatap tajam ke arah Madeline. “Kau bilang kau bukan dia, tapi apakah kau punya nyali untuk menunjukkan area dada kirimu padaku?” Dia tak akan pernah melupakan sebuah tahi lalat di dada kiri Madeline. Terlihat sangat mencolok di atas kulitnya yang halus dan lembut. Setelah Jeremy mengatakan itu, wajah Madeline muram. “Mr. Whitman, Anda bercanda, ya? Apa menurut Anda saya akan membiarkan Anda melihat bagian tubuh saya itu? Tolong lepaskan saya.” Jeremy menatap sepasang mata indah di hadapannya. “Apakah kau merasa bersalah? Itukah sebabnya kau tidak mau menunjukkannya padaku? Madeline, kenapa kau belum mati?” ‘Kenapa kau t

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.