Bab 1622
Kedua sudut bibir Carter berkedut saat dia perlahan berjalan menuju pintu kamar.
Jeremy mendengar langkah kaki Carter yang makin mendekat dan menduga Carter mungkin telah menyadari kehadirannya.
"Cart."
Kemunculan Madeline yang tiba-tiba itu menghentikan langkah Carter yang hendak mencapai pintu.
“Cart, aku sudah selesai. Bolehkah aku turun untuk menemui kerabat dan teman-temanmu sekarang?” Madeline bertanya sambil tersenyum tipis. Ketika melihat Ada berdiri di ruang kerja lagi, dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya-tanya, 'Dia juga di sini?'
Carter melirik Ada dengan acuh tak acuh dan tersenyum lembut pada Madeline. “Kita masih punya waktu, jadi kau bisa kembali ke kamarmu dan istirahat sebentar.”
Madeline mengerutkan alis indahnya dengan agak malu-malu. “Bisakah kau menemaniku? Kurasa aku agak gugup.”
Carter diam-diam melirik pintu ruang kerja dari sudut matanya. Kemudian, dia tersenyum dan mengangguk. “Baiklah, aku akan menemanimu.”
"Oke." Madeline tersenyum dan menunjuk

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link