Bab 1782
Dia mengangkat sepasang matanya dan melihat ke atas. Dia tidak melihat Madeline tetapi malah melihat Evan duduk di depannya.
"Kapan kau duduk di sini?" Fabian tampak bingung.
Evan mendorong kacamata retro berbingkai emasnya dan dengan malas-malasan bersandar di sofa.
“Aku duduk saat kau melihat kepergian wanita itu dengan tatapan mendamba. Apa-apaan ini? Apa kau menyukai perempuan yang lebih tua?”
Setelah mendengar penjelasan itu, sepasang alis Fabian menyatu, dan dia berkata datar, "Dia ibunya Lilly."
Muncul sedikit perubahan di mata Evan setelah mendengar itu. Dia kemudian melihat ke arah di mana Madeline pergi.
"Dia Eveline?" Fabian mengangguk ringan.
Evan sejenak termenung. “Dia memang berbeda. Aku hampir menabraknya barusan, dan meskipun dengan jarak yang tidak terlalu dekat, aku masih bisa mencium wewangian dari tubuhnya. Seorang pembuat parfum. Benar-benar spesial.”
Mendengar kata-kata Evan, sepasang alis Fabian berkerut makin dalam, dan ekspresinya juga makin gelap.
Seorang pel

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link