Bab 1908
“Glendale bukan satu-satunya jalan pintas untuk mendapatkan hak memerintah. Kau juga punya jalan pintas lain.”
Sebuah kilatan pengalaman hidup ikut muncul di kedua alis anggun dan cantik Camille, yang menandakan bahwa dia berpikir ke depan.
Carter bingung ketika mendengar apa yang dikatakan Camille. “Jalan pintas lain?”
"Ya." Camille mengangguk, lalu berjalan ke arah Carter dan berbisik.
Setelah mendengar itu, alis Carter berkerut makin dalam.
"Carter, aku tahu kau tak teryakinkan dan sulit untuk melepaskan ini, tapi mungkin anak itu tidak ditakdirkan untuk bersama kita, jadi berhentilah berpegangan pada anak itu."
Camille menasihati putranya dan kemudian mengangkat tangannya lalu menepuk bahu Carter.
“Bersiaplah dan siapkan juga Shirley. Kita akan pulang dalam dua hari ini. Kita tidak bisa membuang waktu lagi.”
"Mungkin memang sudah waktunya untuk pulang," kata Carter tiba-tiba. Namun, ada sesuatu yang berubah di matanya.
Dia melihat ke arah di mana Madeline pergi dan menyipitkan mata

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link